D.
CABANG – CABANG SENI
Seiring dengan bertambahnya waktu,
kebutuhan, dan pemahaman manusia, seni juga makin berkembang. Hal ini diikuti
dengan lahirnya seni-seni baru di masyarakat. Oswald Kulpe membagi cabang –
cabang seni menjadi,
1. Seni
penglihatan / visual art
Pada seni ini digunakan indra penglihat
untuk menikmati seni. Seni penglihatan terbagi menjadi tiga, yaitu seni dua dimensi,
seni tiga dimensi, dan seni integral
a. Seni
dua dimensi
- Seni dua dimensi
tanpa gerak : seni rupa (lukis, gambar)
- Seni dua dimensi
dengan gerak : seni perfilman
b. Seni
tiga dimensi
- Seni tiga
dimensi tanpa gerak : seni ukir dan pahat
- Seni tiga dimensi
dengan gerak : seni tari dan pantomim
c. Seni
integral
Seni yang memadukan untuk permukaan dan
bentuk. Misalnya arsitektur
2. Seni
Pendengaran / Auditory Art
Pada seni ini digunakan indra pendengar
untuk menikmati seni. Seni pendengaran dibagi menjadi tiga jenis, yaitu seni
nada, seni kata, dan seni interal
a. Seni
nada
- Musik
instrumental dari alat tunggal : piano dan biola
- Musik
instrumental dari gabungan beberapa alat musik : band dan orkestra
b. Seni
kata
- Puisi berirama :
sajak
- Puisi tidak berirama
: novel dan cerpen
c. Seni
integral
Seni yang memadukan nada dan kata,
misalnya lagu, muikalisasi puisi, dan tembang
3. Seni
penglihatan dan pendengaran / Audiotory-visual
Art
Pada seni ini digunakan indra penglihat
dan pendengar untuk menikmati seni. Seni pendengaran dibagi menjadi tiga jenis
yaitu,
- Seni
gerak dan nada : Tarian
- Seni
gerak, kata, dan pemandangan : Drama
- Seni
gerak, kata, pemandangan, dan nada : Opera
Namun cabang-cabang seni yang sering kita
kenal terdiri dari lima cabang yaitu, seni rupa, seni tari/gerak, seni
suara/vocal/musik, seni sastra, dan seni teater/drama.
1.
Seni rupa
Seni
rupa merupakan seni dua dimensi / tiga dimensi yang berdasarkan fungsinya
terbagi mendai dua jenis yaitu, seni
rupa murni dan seni rupa terapan. Seni rupa murni hanya bertujuan untuk
dilihat kenindahannya, misalnya lukisan dan patung, sedangkan seni rupa terapan
selain keindahan dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya meja
ukir.
B.
FUNGSI SENI RUPA
Seni rupa merupakan media yang dibuat
untuk banyak hal yang berguna bagi manusia. Nah, media apa sajakah sebgai
fungsi seni rupa?
- Memuaskan batin
seniman penciptanya atau memberikan kepuasan tersendiri
- Memberikan
keindahan yang dapat dinikmati secara luas dengan penilaian yang berbeda
- Menyampaikan
nilai-nilai budaya dan ekspresi seniman
- Sebagai benda
kebutuhan sehari-hari atau benda praktis
- Sebagai sarana
ritual keagamaan
- Sebagai alat
untuk mengenang suatu peristiwa tertentu.
Berdasarkan cakupannya, fungsi d=seni
rupa dibagi lagi menjadi dua bagian yaitu :
Fungsi
Individu
- Memenuhi
kebutuhan emosional
- Memenuhi
kebutuhan fisik
Fungsi
Sosial
- Rekreasi
- Komunikasi
- Pendidikan
C.
KONSEP SENI RUPA
Konsep seni rupa meliputi hakikat seni
rupa, aspek-aspek seni rupa dan ragam seni rupa. Berikut penjelasan per-poinnya
:
1.
Hakikat Seni Rupa
Ekspresi seni dimuka bumi ini tidaklah
seragam. Perbedaan budaya, kondisi sosial, ekonomi, politik dan perbedaan alam
sekitar akan membentuk seni yang berbeda dan beragam. Keragaman seni berkembang
sesuai dengan masyarakat yang bersangkutan. Setiap zaman dan setiap lingkungan
budaya memberi batasannya sendiri tentang seni.
Manifestasi atau ungkapan rupa dapat
kita jumpai pada berbagai ilustrasi pada buku, iklan, motif hias, lukisan,
patung, keramik, anyaman tikar, kursi rotan dll merupakan hasil kreasi manusia
dalam memenuhi kebutuhan hidup.
2.
Aspek-Aspek Seni Rupa
2a.
Wujud dan isi
Wujud visual karya seni rupa merupakan
wadah sedangaakan yang ada di dalamnya disebut isi. Isi atau ideoplastik adalah
aspek ide gagasan atau tema yang ada dalam seni rupa. Aspek ini sangat
bergantung satu sama lain.
2b.
Media, pokok-soal, material, teknik
Media atau medium dapat diartikan
sebagai sarana untuk menyampaikan pesan. Pokok soal adalah menggambarkan apa
saja yang disajikan dalam karya itu. Interaksi antara material dan teknik serta
penguasaan teknik tertentu sangat penting untuk mengetahui hasilnya.
3.
Ragam Seni Rupa
Klasifikasi berdasarkan bentuk dan
dimensi
Klasifikasi berdasarkan dungi
D.
PRINSIP SENI RUPA
1.
Kesatuan
Kesatuan (unity) adalah kesan yang
timbul dari unsur-unsur seni rupa yang terpadu menjadi satu bentuk dan
menghasilkan suatu ungkapan. Kesatuan merupakan integritas jalinan unsur yang
menjadi kebulatan konsep/gagasan. Karya lukis misalnya merupakan tatanan
unsur-unsur yang sudah diolah oleh pencipta dengan cara diselaraskan,
diseimbangkan, disebandingkan dan sebagainya. Jadi sebenarnya kesatuan akan
terjadi jika ada keselarasan, keseimbangan, proporsi maupun ritme.
Artikel Penunjang : Unsur – Unsur Seni
Rupa
2.
Keseimbangan
Keseimbangan (balance) memiliki peranan
penting dalam seni. Keseimbangan dapat dicapai dengan mengatur letak
unsur-unsur hingga terasa tidak berat sebelah antara bagian yang satu dengan
bagian yang lain. Dalam karya seni tiga demensi merupakan keseimbangan nyata
karena susunan bentuknya, garisnya, tekstur ataupun warnanya. Sementara itu
dalam karya seni dua demensi merupakan keseimbangan semu. Prinsip keseimbangan
berkenanaan dengan kualitas bobot atau kesan berat ringannya suatu karya.
Keseimbangan dapat dibagi atas dua jenis, yaitu: keseimbangan formal atau simetris
dan keseimbangan non-formal /asimetris/radial/memencar. Keseimbangan simetris
yaitu keseim-bangan yang diperoleh karena bagian-bagiannya selalu sama.
Keseimbangan simetris bersifat statis. Sedangkan keseimbangan asimetris yaitu
keseimbangan karena antara bagian-bagiannya tidak sama tetapi tetap seimbang.
Keseimbangan ini lebih unik, menarik, dan banyak memberikan banyak variasi.
Keseimbangan asimetris lebih bersifat dinamis.
3.
Ritme atau Irama
Dalam seni rupa irama tidak bisa
dipegang atau diraba, tetapi dapat dirasakan. Irama terbentuk karena
pengulangan (repetition) dan gerakan (movement). Pengulangan bisa dibuat
melalui warna atau nada, bidang atau bentuk, garis dan tekstur. Terdapat tiga
kemungkinan terciptanya irama, yaitu: (1) karena pengulangan unsur; (2) karena
perbedaan ukuran, dan (3) karena perbedaan jarak. Irama pertama memberikan
kesan monoton, irama ke dua dan ke tiga memberikan kesan gerak bervariasi atau
dinamis.
4.
Penekanan/Aksen
Prinsip penekanan disebut juga dengan
prinsip dominasi yaitu upaya penampilan pada bagian tertentu dari karya seni
rupa yang menarik perhatian (aksen) dengan cara mengatur posisi, perbedaan
ukuran, perbedaan warna atau unsur lain, dan pengaturan arah unsur.
5.
Proporsi
Proporsi atau ukuran perbandingan adalah
upaya pengaturan yang berkenaan dengan ukuran antara bagian yang satu dengan
lainn dalam bentuk yang serasi. Besar kecil, luas sempit, panjang pendek atau
tinggi rendah adalah persoalan proporsi. Misalnya perbandingan objek benda itu
sendiri, perbandingan antar objek atau bagian, perbandingan dengan bidang
gambar, dan perbandingan objek patung dengan pedestal.
6.
Keselarasan/Harmoni
Harmoni adalah unsur-unsur seni yang
senada atau kombinasi bagian-bagian yang serasi. Sesuatu yang selaras, harmonis
dan serasi timbul karena kesamaan, kesatuan, dan tidak ada pertentangan.
Demikian pula pada karya seni rupa, prinsip keselarasan ini dapat dibuat
dengan menata unsur yang mungkin sama, sesuai atau tidak ada yang berbeda
secara menyolok. Bidang lingkaran akan lebih selaras jika dipadukan dengan
garis lengkung daripada lingkaran dipadukan dengan garis lurus. Warna yang
tidak berbeda secara menyolok dengan gradasi warna pastel atau warna-warna
senada akan selaras jika saling dipadukan dari pada warna-warna yang sangat
kontras kadang membuat mata jadi sakit.