2. Seni tari / gerak
Seni tari merupakan seni tiga dimensi
yang berdasarkan pada gerak tubuh manusia. Tari adalah keindahan ekspresi jiwa
manusia yang diungkapkan dalam bentuk gerak tubuh yang diperhalus melalui
estetika. Seni tari dibagi menjadi seni
tari klasik, kreasi baru, tradisional, dan modern.Kini banyak lahir seni
tari kreasi baru seperti break
dance, capoera, shuffle, dll.
Unsur – unsur tari dibagi menjadi dua
yaitu, pertama unsur keindahan tari diantaranya gerak, iringan
internal-eksternal, tata rias dan busana, tema, tempat dan panggung. Kedua
unsur penilaian tari diantanya wiraga, wieama, dan wirasa.
Selamat datang di softilmu, blog
sederhana yang berbagi ilmu pengetahuan dengan penuh keikhlasan. Kali ini kami
akan berbagi ilmu tentang Seni Tari, beberapa poin yang akan kami
bahas adalah Pengertian Seni Tari, Fungsi
Seni Tari, Unsur Seni Tari, Konsep Seni Tari, dan Macam Macam Jenis Seni Tari. Semoga
dapat bermanfaat
A.
PENGERTIAN SENI TARI
Ketika kita mendengar seni tari,
umumnya yang akan terlintas di pikiran kita yaitu gerakan-gerakan anggota tubuh
yang mengikuti alunan music. Lalu, bagaimana dengan pendapat para ahli? Apakah
mereka memiliki pendapat yang sama?. Nah, definisi dari seni tari yang
dikemukakan oleh para ahli, diantaranya yaitu:
- Soedarsono,
menyatakan bahwa tarian adalah ekspresi jiwa manusia melalui gerak ritmis
yang indah.
- Yulianti
Parani, menyatakan tari
adalah gerak-gerak ritmis sebagian atau seluruhnya dari tubuh yang terdiri
dari pola individual atau kelompok yang disertai ekspresi tertentu.
- Curts
Sachs: Tari
adalah gerak yang ritmis.
Jika ditarik sebuah kesimpulan dari
ketiga pendapat tersebut maka Seni
Tari merupakan gerak-gerak ritmis dari anggota tubuh sebagai ekspresi dan
pengungkapan perasaan dari si penari yang diikuti alunan music yang fungsinya
memperkuat maksud yang ingin disampaikan. Jadi, seni tari tidak hanya
asal menggerakkan anggota tubuh, akan tetapi memiliki maksud dan makna tertentu
yang ingin disampaikan si penari bagi yang melihat. Makna tersebut dapat berupa
filosofis, keagamaan, pendidikan, kepahlawanan dsb. Contohnya yaitu Tari Saman
yang berasal dari Aceh. Tari saman ini mencerminkan keagamaan, pendidikan,
sopan santun dan juga kepahlawanan dalam waktu yang bersamaan.
B.
FUNGSI SENI TARI
Kita telah mengetahui bahwa salah satu
fungsi dari seni tari yaitu sebagai ekpresi dan pengungkapan perasaan dari si
penari. Hal ini dapat dimaklumi karena manusia merupakan makhluk social yang
harus berkomunikasi dengan pihak lain. Pihak lain tersebut yaitu manusia
lainnya dan juga Tuhan YME. Dalam kehidupan bermasyarakat ada beberapa fungsi
lain dari seni tari, diantaranya yaitu:
1. Sebagai
sarana keagamaan
Di dalam kehidupan keagamaan, sejak
dahulu manusia menggunakan tari-tarian sebagai sarana berkomunikasi dengan
Tuhan. Biasanya tari yang digunakan sebagai sarana keagamaan bersifat sakral.
Di Bali masih terdapat tarian-tarian keagamaan sebagai sarana komunikasi dengan
para Dewa dan leluhurnya. Biasanya tarian ini dilakukan di Pura-pura. Contoh
tariannya yaitu, Sang Hyang, Kecak, Keris, Rejang.
Sebagai sarana upacara adat
Tarian yang biasanya digunakan sebagai
upacara adat terbagi atas 2 yaitu:
1a. Peristiwa
Alamiah
Tarian upacara adat yang bersifat
alamiah biasanya berhubungan dengan kejadian alam. Contohnya yaitu tarian
upacara menanam padi, tarian untuk kesuburan tanah/minta hujan, panen padi,
memohon keselamatan dan tolak bala. Tarian-tariannya yaitu: Tari Ngaseuk
(menanam padi) dari Jawa Barat, Tari Seblang (panen padi) dari Jawa Timur, Tari
Nelayan (memohon keselamatan saat berlaut) dari Irian Jaya.
1b. Peristiwa
Kehidupan
Tarian upacara adat pada peristiwa
kehidupan umumnya berhubungan dengan kehidupan manusia. Contohnya yaitu pada
peristiwa perkawinan, kelahiran, khitanan hingga kematian. Tarian-tariannya
yaitu: Tari Sisingaan (upacara khitanan) dari Jawa Barat, Tari Wolane (upacara
perkawinan) dari Maluku, Tari Holana (menyambut kelahiran bayi) dari NTT dan
Tari Ngaben (upacara kematian) dari Bali
2. Sebagai
Sarana Pergaulan
Manusia merupakan makhluk social yang
membutuhkan interaksi dengan individu lainnya hingga muncullah keakraban. Untuk
mendapatkan suasana keakraban tersebut, manusia membutuhkan suatu sarana. Salah
satu dari sarana tersebut yaitu Tarian Pergaulan. Tarian pergaulan adalah jenis
tarian yang diperuntukkan untuk menyatakan kerukunan bermasyarakat. Salah satu
contoh yang paling jelas dari tari pergaulan yaitu Tari Jaipongan dimana penari
dan penonton dapat menari bersama di satu panggung. Contoh yang lain yaitu Tari
Tayub dari Jawa Timur, Tari Adu jago dari Surabaya dan Tari Manduda dari
Sumatera Barat.
3.
Sebagai Tontonan
Fungsi terakhir dari seni tari yaitu
sebagai tontonan atau pertunjukan. Hampir setiap daerah di Nusantara memiliki
tarian tontonan. Tarian tontonan atau pertunjukan adalah jenis tarian yang
dihadirkan sebagai hiburan semata. Diharapkan penonton yang menyaksikan tarian
ini akan merasa terhibur.
C.
UNSUR SENI TARI
Kita telah membahas arti dari seni
tari. Seni tari yaitu gerakan anggota tubuh secara ritmik yang diikuti oleh
iringan music. Berdasarkan definisi tersebut, dapat ditarik sebuah kesimpulan
bahwa seni tari terdiri atas beberapa unsur. Unsur-unsur dari seni tari
tersebut berkaitan erat dan tidak dapat dihilangkan. Unsur-unsur dari seni tari
yaitu:
1. Ragam
Gerak
Gerak merupakan unsure utama dan juga
unsur estetika dari tari. Gerakan dari tari berasal dari anggota tubuh. Anggota
tubuh yang dapat digunakan untuk menari yaitu anggota tubuh bagian atas, bagian
tengah dan bagian bawah. Anggota tubuh bagian atas terdiri atas kepala, mata
dan raut wajah. Ragam gerak dari anggota tubuh bagian tengah yaitu terdiri dari
lengan atas, lengan bawah, telapak tangan, jari-jari dan ruas jari. Sedangkan
anggota tubuh bagian bawah terdiri dari Kaki. Ragam gerak pada bagian kaki
hampir sama untuk tarian di bagian timur. Perbedaannya terletak pada tempo atau
volume gerakannya.
2. Bentuk
Iringan
Unsur kedua dari tarian yaitu bentuk
iringan. Bentuk iringan tarian dapat berupa jenis music iringan tari internal
dan jenis music iringan tari eksternal. Jenis music iringan tari internal yaitu
iringan yang berasal dari tubuh penari itu sendiri. Contohnya yaitu Tepukan
dada dan telapak tangan pada Tarian Saman dari Aceh dan suara “Cak” pada tari
kecak dari Bali.
Sedangkan jenis music iringan tari
eksternal berasal dari tabuhan alat music. Contohnya di Jawa tengah, Jawa Timur
dan Jawa Barat dikenal alat music gamelan, pelog dan salendro.
3. Kostum
Tari
Kostum tari merupakan suatu estetika
yang tidak dapat dipisahkan dari dari wujud tarian. Kostum tarian untuk upacara
bentuknya lebih sederhana dan tidak mementingkan estetika. Berbeda dengan
kostum tarian yang digunakan untuk tarian pertunjukan atau tarian tontonan.
Kostum pada tarian tontonan atau pertunjukan bentuknya dirancang sedemikian
rupa sehingga menimbulkan kesan keindahan maupun mendalam dari penontonnya.
4. Pola
Lantai
Nah, last but not the least yaitu
pola lantai. Apa yang dimaksud dengan pola lantai?. Pola lantai adalah posisi
yang dilakukan baik oleh penari tunggal maupun penari kelompok. Pola lantai
pada suatu tarian dapat berupa simetris, asimetris, lengkungan, garis lurus dan
lingkaran.
Pada tarian upacara, pola lantai
biasanya berbentuk lingkaran. Menurut para ahli, pola lantai berbentuk
lingkaran menggambarkan berkaitan erat dengan sesuatu yang sacral atau mistis.
Lingkaran berpusat sebagai symbol alam dunia, berpusat kepada bagian tertentu
yang ditempati oleh alam gaib. Contoh tarian upacara dengan pola lantai
lingkaran yaitu tari kecak dari bali.
D.
KONSEP SENI TARI
Kita tahu bahwa Indonesia merupakan
Negara kepulauan yang terdiri dari banyak suku. Keberagaman suku di Indonesia
menghasilkan keberagaman gerak tari yang berbeda antara suku lain di Indonesia.
Walaupun setiap tarian memiliki gerakan yang berbeda namun tetap memiliki
persamaan. Persamaan tersebut yaitu tenaga, ruang dan waktu.
1. Tenaga
Setiap bergerak kita memerlukan tenaga.
Nah, begitupun dengan gerak tari. Untuk mendapatkan gerak tari yang dinamis,
kompak dan ritmis tentunya membutuhkan tenaga. Penggunaan tenaga memiliki
intensitas kuat, sedang dan lemah. Tanpa tenaga suatu gerakan yang baik tidak
mungkin dapat dihasilkan, karena tenaga merupakan hal yang utama dalam gerak
tari.
Contoh penggunaan tenaga dalam gerak
tari yaitu ketika seorang penari berdiri di atas punggung temannya, maka penari
tersebut membutuhkan tenaga yang besar untuk menahan beban dari temannya yang
berdiri di atas punggungnya.
Jadi, kesimpulan yang dapat diambil
yaitu hubungan antara gerak tari dan tenaga memiliki kaitan yang erat. Tenaga
dalam seni tari berhubungan dengan emosi dan perasaan. Untuk menghasilkan
gerak tari yang baik dibutuhkan tenaga. Penambahan tenaga dalam gerak tari
menjadikan gerak tari tersebut terlihat dinamis dan ritmik.
2. Ruang
Gerak
Suatu gerak tarian membutuhkan ruang
gerak. Gerak di dalam ruangan dapat dilakukan penari secara tunggal,
berpasangan ataupun berkelompok. Ruang gerak terbagi atas dua yaitu ruang gerak
sempit atau pribadi dan ruang gerak luas atau umum.
Contoh dari ruang gerak sempit yaitu
jika kita melakukan suatu gerakan tanpa berdiri berarti kita melakukan di ruang
gerak sempit atau ruang gerak pribadi. Sedangkan, jika kita melakukan gerakan
dan diikuti dengan perpindahan tempat maka dinamakan dengan ruang gerak luas
atau ruang gerak umum.
Jadi kesimpulannya suatu gerak tari ada
karena adanya ruang gerak. Ruang gerak yang dilakukan oleh penari terdiri dari
ruang gerak sempit atau pribadi dan ruang gerak luas atau ruang gerak umum.
3. Waktu
Setiap kita bergerak selain membutuhkan
tenaga, kita juga membutuhkan waktu. Nah, begitupun dengan gerak tari. Setiap
gerakan yang dilakukan oleh penari membutuhkan waktu. Dalam gerak tarian,
perbedaan cepat atau lambat suatu gerak disebut dengan Tempo. Fungsi tempo pada
gerak tari yaitu memberikan kesan dinamis sehingga suatu tarian tersebut enak
untuk ditonton.
Contoh dari tempo yaitu ketika penari
melakukan gerak hormat. Maka akan terdapat perbedaan pose dari gerak hormat
tersebut. Penari pada urutan pertama akan melakukan gerak hormat dengan tempo
cepat dan berlanjut sampai penari pada urutan terakhir dalam tempo yang lambat.
Tempo tersebut akan memberikan daya hidup pada sebuah tarian.
Jadi, gerak tari tidak hanya
membutuhkan tenaga dan ruang saja. Akan tetapi juga membutuhkan tempo untuk
menghasilkan suatu gerakan yang terlihat dinamis dan hidup sehingga enak untuk
ditonton.
E.
MACAM MACAM JENIS SENI TARI
Akhirnya kita telah sampai di point
terakhir pembahasan dari seni tari. Setelah kita mengetahui arti, fungsi dan
konsep dari seni tari. Rasanya tidak sah kalau kita belum mengetahui berbagai
macam jenis tarian yang ada di Bumi Indonesia ini.
Jenis-jenis tarian yang ada di
nusantara yaitu dibagi atas Tari Tradisional, Tari Kreasi Baru dan Tari
Kontemporer. Ketiga jenis dari tarian tersebut akan dijelaskan dibawah ini.
1. Tari
Tradisional
Di Indonesia, hampir di setiap daerah
memiliki tari tradisional. Nah, arti dari tari tradisional yaitu suatu tarian
yang berasal dari suatu daerah dan diturunkan secara turun-temurun hingga
menjadi budaya dari daerah tersebut. Umumnya tari tradisional mengandung
nilai-nilai filosofis seperti keagamaan, kepahlawanan dsb.
Tari tradisional di Indonesia terbagi
atas dua, tari rakyat dan tari klasik (keraton).
1a. Tari
Rakyat
Tarian rakyat atau tarian daerah
merupakan tarian yang berkembang pada masyarakat biasa. Tarian rakyat lahir
sebagai lambang dari kebahagiaan dan sukacita. Contohnya jika musim panen tiba
dan hasil panen melimpah maka masyarakat akan berkumpul dan menari bersama
untuk merayakannya. Nah, tarian rakyat terus berkembang dan menjadi tradisi.
Tarian rakyat tidak memiliki aturan-aturan baku sehingga bentuk tariannya
sangat bervariasi.
1b. Tari
Klasik (Tari Keraton)
Nah, teman-teman pasti bertanya, apa
yang membedakan antara tarian rakyat dengan tari klasik? Perbedaannya yaitu
tari klasik lahir dari dalam keraton atau dalam kaum bangsawan. Karena tarian
ini berkembang pada lingkungan atas, maka masyarakat biasa dilarang untuk
menarikan tarian ini. Berbeda dengan tari rakyat, tari keraton memiliki aturan
yang tertulis dan baku. Sehingga sejak zaman tari ini lahir sampai sekarang tidak
ada yang berubah.
2. Tari
Kreasi Baru
Kita telah sampai pada point kedua dari
jenis tarian yang ada di Indonesia. Pembahasan mengenai tari kreasi baru di
daerah tidak akan terlepas dari tari tradisi lama. Mengapa? Karena tari kreasi
baru merupakan perkembangan dari tari tradisi yang ada. Maksudnya disini jenis
tarian yang biasanya dipakai untuk upacara ritual, adat dan keagamaan
dimodifikasi oleh penata tari sehingga tari ini bisa dinikmati khalayak umum.
Contohnya yaitu Tari Rapai yang merupakan perpaduan dari gerak tari yang
berkembang di Aceh dan Semenanjung Malaya, yaitu Tari Seudati, Saman dan Zapin.
3. Tari
Kontemporer
Kita telah sampai pada point terakhir
dari jenis tarian di Indonesia yaitu Tari Kontemporer. Nah, apa sih yang
dimaksud dengan tari kontemporer?. Jadi tari kontemporer merupakan salah satu
jenis tarian modern yang berkembang di Indonesia. Tarian ini lahir sebagai
reaksi atas seni tari klasik yang telah mencapai titik akhir dalam perkembangan
teknisnya. Apa bedanya tari kontemporer dengan tari kreasi baru? Nah, seperti
yang telah dijelaskan pada paragraph awal bahwa tari kontemporer merupakan tari
modern sehingga tidak ada unsure tradisi lama lagi. Biasanya gaya tari
kontemporer bernuansa unik dan memakai jenis music dari computer. Sedangkan
tari kreasi baru merupakan tari tradisi yang telah dimodifikasi tapi tetap
meninggalkan unsur asli tradisinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar