Jumat, 30 Desember 2016

D. CABANG – CABANG SENI
Seiring dengan bertambahnya waktu, kebutuhan, dan pemahaman manusia, seni juga makin berkembang. Hal ini diikuti dengan lahirnya seni-seni baru di masyarakat. Oswald Kulpe membagi cabang – cabang seni menjadi,

1. Seni penglihatan / visual art
Pada seni ini digunakan indra penglihat untuk menikmati seni. Seni penglihatan terbagi menjadi tiga, yaitu seni dua dimensi, seni tiga dimensi, dan seni integral
a. Seni dua dimensi
  • Seni dua dimensi tanpa gerak : seni rupa (lukis, gambar)
  • Seni dua dimensi dengan gerak : seni perfilman
b. Seni tiga dimensi
  • Seni tiga dimensi tanpa gerak : seni ukir dan pahat
  • Seni tiga dimensi dengan gerak : seni tari dan pantomim

c. Seni integral
Seni yang memadukan untuk permukaan dan bentuk. Misalnya arsitektur

2. Seni Pendengaran / Auditory Art
Pada seni ini digunakan indra pendengar untuk menikmati seni. Seni pendengaran dibagi menjadi tiga jenis, yaitu seni nada, seni kata, dan seni interal
a. Seni nada
  • Musik instrumental dari alat tunggal : piano dan biola
  • Musik instrumental dari gabungan beberapa alat musik : band dan orkestra

b. Seni kata
  • Puisi berirama : sajak
  • Puisi tidak berirama : novel dan cerpen

c. Seni integral
Seni yang memadukan nada dan kata, misalnya lagu, muikalisasi puisi, dan tembang

3. Seni penglihatan dan pendengaran / Audiotory-visual Art
Pada seni ini digunakan indra penglihat dan pendengar untuk menikmati seni. Seni pendengaran dibagi menjadi tiga jenis yaitu,
  • Seni gerak dan nada : Tarian
  • Seni gerak, kata, dan pemandangan : Drama
  • Seni gerak, kata, pemandangan, dan nada : Opera

Namun cabang-cabang seni yang sering kita kenal terdiri dari lima cabang yaitu, seni rupa, seni tari/gerak, seni suara/vocal/musik, seni sastra, dan seni teater/drama.

1. Seni rupa
Seni rupa merupakan seni dua dimensi / tiga dimensi yang berdasarkan fungsinya terbagi mendai dua jenis yaitu, seni rupa murni dan seni rupa terapan. Seni rupa murni hanya bertujuan untuk dilihat kenindahannya, misalnya lukisan dan patung, sedangkan seni rupa terapan selain keindahan dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya meja ukir. 
B. FUNGSI SENI RUPA
Seni rupa merupakan media yang dibuat untuk banyak hal yang berguna bagi manusia. Nah, media apa sajakah sebgai fungsi seni rupa?
  • Memuaskan batin seniman penciptanya atau memberikan kepuasan tersendiri
  • Memberikan keindahan yang dapat dinikmati secara luas dengan penilaian yang berbeda
  • Menyampaikan nilai-nilai budaya dan ekspresi seniman
  • Sebagai benda kebutuhan sehari-hari atau benda praktis
  • Sebagai sarana ritual keagamaan
  • Sebagai alat untuk mengenang suatu peristiwa tertentu.

Berdasarkan cakupannya, fungsi d=seni rupa dibagi lagi menjadi dua bagian yaitu :
Fungsi Individu
  • Memenuhi kebutuhan emosional
  • Memenuhi kebutuhan fisik

Fungsi Sosial
  • Rekreasi
  • Komunikasi
  • Pendidikan
C. KONSEP SENI RUPA
Konsep seni rupa meliputi hakikat seni rupa, aspek-aspek seni rupa dan ragam seni rupa. Berikut penjelasan per-poinnya :

1. Hakikat Seni Rupa
Ekspresi seni dimuka bumi ini tidaklah seragam. Perbedaan budaya, kondisi sosial, ekonomi, politik dan perbedaan alam sekitar akan membentuk seni yang berbeda dan beragam. Keragaman seni berkembang sesuai dengan masyarakat yang bersangkutan. Setiap zaman dan setiap lingkungan budaya memberi batasannya sendiri tentang seni.

Manifestasi atau ungkapan rupa dapat kita jumpai pada berbagai ilustrasi pada buku, iklan, motif hias, lukisan, patung, keramik, anyaman tikar, kursi rotan dll merupakan hasil kreasi manusia dalam memenuhi kebutuhan hidup.

2. Aspek-Aspek Seni Rupa
2a. Wujud dan isi
Wujud visual karya seni rupa merupakan wadah sedangaakan yang ada di dalamnya disebut isi. Isi atau ideoplastik adalah aspek ide gagasan atau tema yang ada dalam seni rupa. Aspek ini sangat bergantung satu sama lain.

2b. Media, pokok-soal, material, teknik
Media atau medium dapat diartikan sebagai sarana untuk menyampaikan pesan. Pokok soal adalah menggambarkan apa saja yang disajikan dalam karya itu. Interaksi antara material dan teknik serta penguasaan teknik tertentu sangat penting untuk mengetahui hasilnya.

3. Ragam Seni Rupa
Klasifikasi berdasarkan bentuk dan dimensi
Klasifikasi berdasarkan dungi

D. PRINSIP SENI RUPA
1. Kesatuan
Kesatuan (unity) adalah kesan yang timbul dari unsur-unsur seni rupa yang terpadu menjadi satu bentuk dan menghasilkan suatu ungkapan. Kesatuan merupakan integritas jalinan unsur yang menjadi kebulatan konsep/gagasan. Karya lukis misalnya merupakan tatanan unsur-unsur yang sudah diolah oleh pencipta dengan cara diselaraskan, diseimbangkan, disebandingkan dan sebagainya. Jadi sebenarnya kesatuan akan terjadi jika ada keselarasan, keseimbangan, proporsi maupun ritme.
Artikel Penunjang : Unsur – Unsur Seni Rupa 
2. Keseimbangan
Keseimbangan (balance) memiliki peranan penting dalam seni. Keseimbangan dapat dicapai dengan mengatur letak unsur-unsur hingga terasa tidak berat sebelah antara bagian yang satu dengan bagian yang lain. Dalam karya seni tiga demensi merupakan keseimbangan nyata karena susunan bentuknya, garisnya, tekstur ataupun warnanya. Sementara itu dalam karya seni dua demensi merupakan keseimbangan semu. Prinsip keseimbangan berkenanaan dengan kualitas bobot atau kesan berat ringannya suatu karya.  Keseimbangan dapat dibagi atas dua jenis, yaitu: keseimbangan formal atau simetris dan keseimbangan non-formal /asimetris/radial/memencar. Keseimbangan simetris yaitu keseim-bangan yang diperoleh karena bagian-bagiannya selalu sama. Keseimbangan simetris bersifat statis. Sedangkan keseimbangan asimetris yaitu keseimbangan karena antara bagian-bagiannya tidak sama tetapi tetap seimbang. Keseimbangan ini lebih unik, menarik, dan banyak memberikan banyak variasi. Keseimbangan asimetris lebih bersifat dinamis.

3. Ritme atau Irama
Dalam seni rupa irama tidak bisa dipegang atau diraba, tetapi dapat dirasakan. Irama terbentuk karena pengulangan (repetition) dan gerakan (movement). Pengulangan bisa dibuat melalui warna atau nada, bidang atau bentuk, garis dan tekstur. Terdapat tiga kemungkinan terciptanya irama, yaitu: (1) karena pengulangan unsur; (2) karena perbedaan ukuran, dan (3) karena perbedaan jarak. Irama pertama memberikan kesan monoton, irama ke dua dan ke tiga memberikan kesan gerak bervariasi atau dinamis.

4. Penekanan/Aksen
Prinsip penekanan disebut juga dengan prinsip dominasi yaitu upaya penampilan pada bagian tertentu dari karya seni rupa yang menarik perhatian (aksen) dengan cara mengatur posisi, perbedaan ukuran, perbedaan warna atau unsur lain, dan pengaturan arah unsur.





5. Proporsi
Proporsi atau ukuran perbandingan adalah upaya pengaturan yang berkenaan dengan ukuran antara bagian yang satu dengan lainn dalam bentuk yang serasi. Besar kecil, luas sempit, panjang pendek atau tinggi rendah adalah persoalan proporsi. Misalnya perbandingan objek benda itu sendiri,  perbandingan antar objek atau bagian, perbandingan dengan bidang gambar, dan perbandingan objek patung dengan pedestal. 

6. Keselarasan/Harmoni

Harmoni adalah unsur-unsur seni yang senada atau kombinasi bagian-bagian yang serasi. Sesuatu yang selaras, harmonis dan serasi timbul karena kesamaan, kesatuan, dan tidak ada pertentangan. Demikian pula pada karya seni rupa, prinsip keselarasan ini  dapat dibuat dengan menata unsur yang mungkin sama, sesuai atau tidak ada yang berbeda secara menyolok. Bidang lingkaran akan lebih selaras jika dipadukan dengan garis lengkung daripada lingkaran dipadukan dengan garis lurus. Warna yang tidak berbeda secara menyolok dengan gradasi warna pastel atau warna-warna senada akan selaras jika saling dipadukan dari pada warna-warna yang sangat kontras kadang membuat mata jadi sakit.

1 komentar:

  1. Play Baccarat and the best roulette games - Wolverione
    Baccarat is 제왕 카지노 a game where the object is to win 바카라 the dealer's card. The dealer, with a 카지노사이트 standard win of 1/4, throws a wide

    BalasHapus